Beranda | Artikel
Silsilah Fiqih Pendidikan Anak - No: 70 (PENYEBAB ANAK TIDAK PERCAYA DIRI - Bag-3 (habis))
Jumat, 14 Oktober 2022

Dalam artikel sebelumnya telah dijelaskan dua penyebab anak tidak percaya diri. Berikut kelanjutannya:

  1. Pembebanan Tugas yang Tidak Sesuai

Dalam proses pendidikan dan pendewasaan, anak perlu untuk dilatih mendapat beban tugas. Baik secara teori dan prakteknya, memberikan penugasan atau pekerjaan kepada anak-anak yang usianya sudah sesuai, itu sangat positif. Misalnya saja si kakak kita beri tugas untuk merapikan buku yang sudah dibacanya, lalu ke si adik kita beri tugas untuk merapikan mainannya, dan lain-lain.

Beberapa manfaat penugasan bagi anak dan orangtua itu antara lain: mempercepat kedewasaan berpikir, melatih kepatuhan, memperkuat kedekatan, menanamkan rasa tanggung jawab dan memperkuat rasa percaya diri. Dengan kita memberi apresiasi berupa ucapan terima kasih, komentar positif atau hadiah yang spesial, insyaAllah rasa percaya dirinya akan terbangun.

Kemudian, penugasan itu akan lebih baik bila dilakukan bersama orangtua, misalnya pada hari libur. Sehingga akan terjalin keharmonisan hubungan antar anggota keluarga.

Perlu diketahui bahwa tujuan penugasan itu bukan hasilnya, melainkan yang perlu kita hargai adalah prosesnya. Karena itu, kita disarankan untuk menghargai jerih payahnya seberapapun hasilnya. Yang perlu kita hindari adalah memberikan komentar negatif, entah untuk tujuan meremehkan atau hanya sekedar berkomentar. Karena komentar negatif bisa membangun konsep diri negatif. Anak yang berlebihan mendapatkan komentar negatif akan kurang motivasinya untuk berinisiatif. Mereka juga dibayang-bayangi oleh kesalahan sehingga takut bertindak.

Namun, pembebanan tugas itu harus sesuai dengan kemampuan anak. Sebab ketidakpercayaan diri anak bisa muncul jika anak mendapat beban tugas yang sebenarnya belum sanggup dipikulnya. Ibarat seorang anak SD diberi soal ujian mahasiswa, maka si anak hanya akan merasa gagal dan tidak mampu. Padahal memang kemampuannya belum sampai ke sana.

Ada perbedaan kemampuan dan karakteristik setiap anak. Ayah dan ibu hendaknya memperhatikan keadaan ini sehingga nantinya tidak membebani anak-anak dengan sesuatu di luar kemampuan mereka.

Membebani anak dengan pekerjaan sulit melebihi kemampuannya akan membuatnya gagal. Efeknya ia akan merasa tidak mampu, kecewa, lemah dan menahan diri untuk melanjutkan aktivitasnya, bahkan menghindarinya.

  1. Pengaruh Fisik anak

Adanya bentuk tubuh yang ‘tidak normal’ dan berbeda dari anak lain, biasanya mengundang cemooh dan ejekan dari teman-temannya. Seperti perut gendut, jerawat banyak, badan pendek, gigi nggak rata, cacat fisik dan lain sebagainya.

Seringkali hal ini memacu rasa ketidakpercayaan diri seorang anak. Mari kita meminimalisir hal-hal tersebut supaya kepercayaan diri anak terjaga.

Maka obatnya adalah memperbaiki kelemahan fisik tersebut sebisanya. Jika masih juga tak bisa diatasi, maka ajari anak untuk mensyukuri kelemahan fisik tersebut dan fokus pada kelebihan yang dia miliki. Allah Maha Adil, ketika ia mengurangkan sesuatu dari kita, dia akan melebihkan kita dari segi lainnya. Nah, daripada minder dengan kelemahan yang kita punya, lebih baik manfaatkan kelebihan yang Allah titip pada kita!

Diedit oleh Abdullah Zaen dari http://www.fimadani.com/penyebab-anak-tidak-atau-kurang-percaya-diri/ dan berbagai sumber lainnya

@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 19 Jumada Tsaniyah 1437 / 28 Maret 2016


Artikel asli: https://tunasilmu.com/silsilah-fiqih-pendidikan-anak-no-70-penyebab-anak-tidak-percaya-diri-bag-3-habis/